Jumat, 28 Januari 2011

Day 5: One Last Shot

Hai "X" apa kabaaarr?? Udah balik ke Indo kah??

------------Sent------------------

My one last shot, for my "not speak to each other for almost 3 years" best buddy.

:)


Day 4: Observer

Misiku di hari ke 4 ini adalah 24 hour free Tweeting, misi kali ini agak menantang karena twitter biasanya menjadi sasaranku kalau aku bosan, timeline ku seringkali membuat ku tertawa dan terhibur. Will I survive with 24 hour no tweeting?? *lebay*, dan hasilnya adalah I Survived, I kinda enjoy it somehow. Merasakan kembali interaksi yang lebih nyata, dengan melalui telpon, no tweeting day juga membuatku punya waktu lebih menjalankan kebiasaan lamaku, "Observing". Menjadi pengamat terjadi ketika aku ada di tengah keramaian ataupun kumpulan teman-temanku, aku terkadang lebih suka diam di tengah-tengah keramaian tersebut dan melihat kemana arus pembicaraan ini mengalir, aku suka melihat karakter unik dari setiap individu yang ada di sekitarku, dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain, dan sudah lama aku tidak merasakan hal itu.

Day 4 ku kebetulan bertepatan dengan hari dimana aku DATE, DATE adalah keluarga keduaku saat ini, komunitas yang terbentuk di Gerejaku JPCC. Akupun menikmati mengamati interaksi yang terjadi di dalamnya, dan aku semakin menghargai setiap individu yang kukenal di dalam DATE ini, karena hampir dari semua karakter unik yang dimiliki oleh teman-temanku itu ada satu persamaan yang kurasakan ada di dalam diri mereka KETULUSAN, dan ini membuatku bersyukur Tuhan menempatkan aku di tengah-tengah mereka. No tweeting No worry, :)

Senin, 24 Januari 2011

Day 3: and The Story Goes

Monday, 24 January 2011

Hari ketiga, dan misiku hari ini adalah membuat blog...mungkin bukan hal yang baru bagi sebagian orang yang mengenalku, tapi buatku ini hal baru karena blog ini nantinya akan berisi kisahku dalam menjalani Misi21 dan komitmen aku di blog ini adalah JUJUR, aku akan menulis secara jujur, jujur dengan apa yang aku rasakan, jujur dengan pengalaman yang aku alami, ga ada lagi kamus "muna bin gengsi" di blog ini, hehehe...

Okay kejujuran hari ini adalah, I miss someone today...
(tenaang i'm not talking about my ex, the story between us is been sealed with smile --> read Day 1)

Semoga kejujuran ku berkenan...hehehehe

Keyd

Day 2: Make Peace With History

Sunday, 23 January 2011

Hari kedua Misi 21 ku adalah aku mengunjungi lingkungan lamaku, tempat dimana aku tumbuh besar secara sosial, ya aku mengunjungi teman-teman lamaku dan pas sekali hari ini hari minggu maka aku akan bertemu mereka di gereja lamaku. Aku sudah lama tidak mengunjungi lingkungan lamaku, atau lebih tepatnya sudah lama aku menghindarinya, bagiku kembali ke sana sama saja aku menuai berita tidak enak dan simpang siur. Bertumbuh bersama selama hampir lebih dari 20 tahun membuatku mengenal sekali karakter-karakter masing-masing pribadi, dan entah kenapa aku seringkali jadi sasaran empuk topik pembicaraan dimulai dari hal kecil the way I dress sampai urusan pribadiku yang sebetulnya bukan lagi ranah mereka untuk membicarakannya karena mereka tidak tahu sedikitpun kebenarannya, dan aku benci hal itu. Ya, hari ini aku memilih untuk kembali ke lingkungan itu, kembali tanpa pikiran dan stigma dalam benakku mengenai apa yang akan mereka bicarakan setelah aku pulang nanti, aku hanya ingin datang dengan damai di pikiranku. Aku memilih datang di ibadah sore, karena pada jam itu biasanya teman-temanku datang, jam 5 sore aku sampai di gereja dan benar teman-temanku hampir sebagian besar hadir. Selama 1.5 jam ibadah berlangsung dan akhirnya tiba saatnya pulang yang artinya juga saatnya bersosialisasi. Reaksi pertama yang kudapat adalah dari Pendeta gerejaku dengan senyum lebar dia menyapaku dan bertanya dari mana saja aku? dan aku hanya bisa menjawabnya dengan tersenyum, lalu teman-teman lamaku pun mulai datang dan menghampiri jadilah kami ngobrol hampir satu jam. Kami berbicara banyak hal dimulai dari update cerita seorang temanku yang baru menikah, bgadget, pergumulan gereja, sampai topik yang selalu kuhindari yaitu pernikahan.

Banyak hal yang kudapat sore itu ilmu mengupgrade gadget, *ya kuakui aku termasuk perempuan yg kurang ramah dengan teknologi. Perbedaan pandangan mengenai pernikahan yang biasanya dulu pasti kutanggapi dengan pendapat sewot tapi sore itu kutanggapi dengan senyum dan kujawab "masa setiap orang berbeda, dan masa yang Tuhan kasih untuk gw saat ini belum sampai ke masa pernikahan". Sore itu membuatku melihat, betapa jauhnya aku bertumbuh dibanding terakhir kali aku menghabiskan waktu bersama mereka, hal ini kusadari ketika mereka mulai berbicara pergumulan yang mereka alami sebagai aktivis di gereja dimana dulu aku salah satu dari mereka, hal-hal yang kita bicarakan dulu biasanya akan menjadi ajang berkeluh kesah, tetapi yg kemarin aku alami adalah sebuah diskusi, ya sebuah diskusi dewasa yang kuharap dapat menjadi masukkan juga untuk mereka.

Hari beranjak malam dan langit telah berubah warna menjadi jingga keunguan yang biasa kusebut purple*ish* ya warna langit kesukaanku menutup hariku bersama teman-teman lama. Kembali ke masa lalu bukan untuk kembali menjadi individu yang lalu tapi untuk bisa melihat masa lalu dengan lebih bijak. People change, begitu hakikatnya, tetapi aku juga belajar untuk menerima bahwa tidak semua memilih untuk berubah, ada yang lebih memilih untuk tidak berubah dan tetap dalam zona nyaman, disini aku belajar untuk menerima. Satu hal lagi yang kusadari "pain does make us grow", tinggal kita memilih untuk bertumbuh ke arah yang lebih baik atau tidak, dan aku lega aku memilih bertumbuh di lingkungan yang baik sekarang.

Yesterday created who we are right now...

Keyd

Day 1: Sealed and Smile

Saturday, 22 Januari 2011

Hujan dan Mendung membuka hari sabtuku, weekend santai karena tidak ada hal yang memenuhi agendaku hari itu kecuali satu Day 1 Misi 21, yak setelah gagal hari selasa kemarin, aku memutuskan untuk memulai lagi Misi 21 ku. Misi 21 kali ini harus tuntas, itu tekadku, oleh karena itu aku menetapkan tujuan dalam misi ku kali ini dan untuk hari pertama maka part pertama yang kuambil, yaitu "peace at past". Masa lalu, ya kamarku adalah gudang masa laluku kalau boleh kubilang, tumpukan majalah pernikahan di sudut meja kerjaku, kartu ucapan dan vas bunga di sudut lain, tumpukan amplop coklat dan file resumeku, dan diary lama ku. Sejak semalam aku bertekad sudah saatnya aku merapihkan ini semua, sudah terlalu lama kubiarkan mereka tergeletak entah karena aku belum ada waktu atau jauh di dalam hatiku aku belum rela untuk kehilangan mereka dari pandanganku karena aku masih berharap. Tapi sampai kapan? Life is a matter of choice, kalau aku tidak memilih untuk berani melangkah kapan lagi, dan aku pikir sekarang sudah saatnya, sudah cukup aku selalu melihat ke spion dan tidak fokus melihat ke depan.

Setelah merapihkan bagian lain dari kamarku, maka sekarang saatnya merapihkan sudut masa laluku, aku mengambil kotak plastik yang cukup besar dimulai dari amplop dan file resumeku kubersihkan dan kumasukkan ke dalam kotak plastik biru itu, diikuti buku-buku lama, dan akhirnya majalah-majalah lamaku, setelah tersusun dan memastikan kotak tersebut dapat tertutup akupun menutup dan menguncinya, dan akupun mulai menyusun kembali isi kamarku.

Setelah hampir 2 jam akhirnya selesai juga. Pada awalnya kupikir proses ini akan menjadi sabtu penuh drama, ternyata setelah semuanya selesai aku melihat kamarku dan tersenyum, tersenyum puas dan bangga akan diriku sendiri "I MADE IT". Meja kerjaku sekarang mempunyai tempat ekstra yang siap untuk diisi oleh hal-hal baru yang akan kutemui nanti, hal-hal baru yang pastinya membuat hidupku berwarna dan lebih indah.

Peace at past, bagiku adalah sebuah pilihan berani atau tidak, berani untuk melepas sesuatu yang aku anggap sebagai zona nyaman atau tidak, dan keputusanku adalah "aku berani". Aku berani untuk mengalami, merasakan, dan berjuang untuk hal-hal baru dalam hidupku lepas dari bayang-bayang masa laluku.

Sealed and Smile


Keyd

Misi 21

Wooo...been a while since my last time write in this blog,

Berhubung ini re-launch akan lebih lagi baik kalau aku memperkenalkan diri, aku Elizabeth Leony Kartika, atau biasa dipanggil Kathy/Keket/K but I love to call myself "Keyd". Sekarang aku sedang menjalankan sebuah Misi, yang namanya Misi21, misi yang digagas oleh career coach handal Rene Suhardono. Dalam Misi21 ini kita ditantang untuk melakukan 21hal yang masuk dalam kategori NEW, AWESOME, and SINLESS selama 21 hari. Sebenarnya ini adalah ketiga kalinya aku menjalankan Misi21 ini, pada kali pertama aku gagal di hari ketiga, dan pada kali kedua aku gagal di hari 15, dan untuk misi ketiga ini aku akan berusaha sungguh-sungguh menuntaskan sampai hari ke 21. Pada misi kali ini aku sengaja menetapkan goal untuk menyemangati diriku dalam menjalani dan mencari misi yang akan aku jalani, goal ku adalah Peace at past-Peace at heart-Light my path.

okay karena Misi 21 hari ketigaku adalah launch blog yang akan menjadi jurnal perjalanan Misi 21, tapi setelah dipikir-pikir aku punya satu blog yang masih aktif dan sudah lama tak terjamah, so here it is...Re Launch Blog traveler's notes for my Misi 21. Hope you enjoy it.

PS. at my previous post "the notes" is my last short story that I made about 2 weeks ago, please enjoy.


Regards,

Keyd

The Notes

...The Lord has promis'd good to me,
His word my hope secures;
He will my shield and portion be
As long as life endures...

Amazing grace dalam alunan piano,membuatku semakin terlarut dalam lamunanku, another december passing by...yep another december for me. Segelas kopi yang menemani ku sudah mulai dingin,begitu juga badanku,kurapatkan jaket dan syalku." 5 christmas has flown away",bisikku,suara anak-anak dan alunan lembut piano pun kembali menenggelamkanku dalam lintasan memori.

5 natal yang lalu...
Mata sembabku tak bisa berbohong kalau aku telah menghabiskan malamku dengan menangis.Rencana agung yang hanya tinggal beberapa minggu lagi urung terlaksana,ya semuanya batal. Kata yang merupakan mimpi buruk bagi siapapun yang ada di tahap ini mau tak mau kudengar,dan itu terucap dari mulut pria yang kuyakin akan kucintai seumur hidupku,Joey.
Kejadian itu membuatku berada di titik paling rendah dalam hidupku,aku benci semua orang termasuk keluargaku. Aku tidak lagi mempercayai siapapun, dan tidak akan pernah bisa. Joey meninggalkanku begitu saja tanpa jejak, dan aku pun mati rasa. Aku memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanku dan memilih mengajar anak-anak di panti asuhan. Aku butuh pelarian keluar dari duniaku yang dipenuhi kenangan Joey. I need to breathe...I need to be healed.
Hampir setahun lamanya aku "mengasingkan" diri di panti asuhan,aku pun merasa cukup kuat untuk "kembali" ke kehidupan ku sebelumnya. Memulai lagi karirku sebagai seorang corporate communication di perusahaan yang baru,menemukan dunia baru,ya I still don't wanna comeback to my old rusty world,I deserve my own happiness right?

3 Natal yang lalu
Aku mulai menikmati dunia baruku,dunia yang sama sekali jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Aku memasuki komunitas-komunitas baru,ya aku memang seperti tips move on berjalan. Pekerjaan ku juga ternyata membantuku menemukan passion yang selama ini aku cari,dan untuk Joey kami sama sekali kehilangan kontak. Ya aku memang sengaja ingin memutus duniaku dengannya,walau yang terjadi semakin aku memperluas duniaku tanpa aku sadari membawaku masuk ke dunianya. Pada awalnya aku sempat frustasi dan ingin benar2 mengasingkan diri,tapi hal itu urung kulakukan,aku teringat tekadku untuk kembali,that I deserve to be happy!!

Tentang pasangan hidup,ya mungkin itu yang masih jd pergumulanku saat ini. Aku memang banyak bertemu dengan orang-orang baru tapi aku belum menemukan sosok yang bisa membuatku percaya,ya aku belum sanggup untuk percaya lagi. Orang tuaku bahkan menjadikan ini doa khusus mereka setiap malam,terharu tapi sekaligus terbeban. "Ah aku sangat ingin mewujudkan harapan mereka itu" lirihku dalam hati.
Sore hari yang sejuk memang tepat untuk menghabiskannya bersama kopi dan buku favorit. Sofa empuk yang letaknya di sudut kafe jadi tempat "semedi" favoritku di weekend yang santai seperti saat ini. Bagi perempuan akhir 20an kegiatan window shopping bukan pilihan yang terlalu menggoda lagi untuk menghabiskan waktu. Segelas hazelnut caramel blended jadi temanku di sore itu,dan akupun mulai mencari penanda halaman di novelku dan tenggelam dalam ceritanya. Tiba2 alunan musik yang dimainkan jadi sedikit berbeda,ternyata kafe langgananku sekarang menyediakan live music setiap weekend, dan tanpa sadar aku pun mulai bersenandung lirih mengikuti irama lagu "for once in my lifetime". Kafe ini tidak salah strategi,live music membuat pelanggan semakin nyaman,seperti aku yg semakin tenggelam dengan bacaanku.
Gak terasa sudah hampir jam 8 malam,wow! Hampir 4 jam aku menghabiskan waktu disini, novelku pun hampir rampung kubaca. Saatnya pulang,aku janji sama mama untuk menemaninya makan malam dirumah hari ini. "Brukk!!" Tanpa sengaja aku menabrak seseorang,"eh,sorry"ucapku dan pria itu pun membalasnya dengan senyuman sekaligus memberiku ruang untuk berjalan. "Hmm manis juga" gumamku,dan aku pun langsung melesat menuju rumah mama yang sudah menungguku dengan hidangan lengkap masakan papa,aku lapaaarr.

Waktu berlalu 3 bulan
Aku menghadiri sebuah house party yg diadakan salah satu kolega kantorku. Agendanya adalah syukuran rumah baru,yg kalau boleh kubilang syukuran "istana" baru. Rumah yg bergaya minimalis tapi tidak minimalis dalam luas lahan,yang menyenangkan adalah pemilik rumah memiliki kebun belakang yang luas dan indah yang juga merupakan lokasi penyelenggaraan house party. Aku datang sendiri,karena atasanku berhalangan. Menggunakan little black dress dengan sentuhan aksesoris, ya kupikir cukup untuk membuat orang-orang tidak menyadari kelelahan yang aku rasakan setelah seharian meeting marathon untuk persiapan program musim semi. Aku berencana untuk datang dan stay selama 15 menit,karena aku ingin segera sampai di tempat kost untuk melepas rindu dengan kasurku. Setelah cukup mengisi perut dengan beberapa makanan,aku pun mengambil segelas red wine yg disediakan dan siap untuk sedikit berbaur sebelum pelan-pelan menyelinap pulang,ya setidaknya aku bersosialisasi sebentar for the sake of business. Setelah menyapa beberapa orang yg kukenal aku pun mulai mencari tempat yg sepi dari kerumunan,agar aku lebih mudah "kabur" dari acara. Akhirnya aku pun memilih menuju sudut taman yang dekat dengan akses keluar dan jauh dari kerumunan orang-orang yang mengenalku."Hmmhh" aku menghela napas dalam-dalam berharap penatku ikut hilang bersama helaan napasku,aku pun menikmati kerumunan orang-orang yg hadir,ada kumpulan pebisnis muda dengan pakaian ala metroseksual yg bisa kupastikan topik obrolan mereka tidak jauh dari peluang bisnis atau gadget terbaru,di sudut lain kumpulan ibu2 istri pengusaha muda dengan dress branded koleksi terbaru,aku sangat menikmati observasiku. "Enjoying the view?"tiba2 suara seorang laki2 mengusik lamunanku,"eh,yup,one whole package view" jawabku setengah terkejut tiba2 ada seorang pria berdiri di sampingku, "Hmm manis juga" gumamku dalam hati,"hai I'm keenan and you are?" pria tadi mengajakku berkenalan, "oh hai keyla" ucapku. "So Keyla,nice to know you and sorry that I have to go now duty call"ujar keenan dan dia pun berlalu menuju tempat live music yg ada di sudut lain taman itu,dan aku pun kembali ke rencana awal "sweet escape".
Akhirnya weekend santai datang juga,agenda ku tidak berubah "semedi" lengkap dengan novel yang baru kubeli semalam. Sofa empuk di sudut kafe masih kosong,lengkap sudah kebahagiaanku tak lupa hazelnut caramel blended. Denting piano mengalunkan instrumental "linger" The Cranberries,ah live musicnya sudah mulai ternyata, akupun semakin terhanyut dengan novelku,halaman demi halaman. "Krucuk",perutku tiba2 berbunyi,ah sudah 2 jam aku disini,hmm perutku sudah meminta sedikit asupan,aku pun memanggil pelayan dan memesan nachos. Langit senja tampak jelas dr jendela kaca besar di hadapanku,jingga keunguan,aku lebih suka menyebutnya purple-ish,kuselipkan pembatas halaman di novelku,aku ingin menikmati pemandangan indah ini,dulu biasanya kunikmati ini bersama...*ah sudahlah*."Keyla" suara seorang laki-laki membuyarkan lamunanku,suaranya tidak terlalu asing buatku,aku pun menoleh ke arah suara itu datang,seorang laki-laki plontos ala pemain basket, jangkung, berkulit coklat, dan memiliki senyum yg manis.."Ke..Keenan ya?"tanyaku memastikan. "Yup,glad you still remember my name" kata keenan,"siapa yang bisa lupa senyum manis dan suara halusnya"pikirku."Ah,ternyata ingatanku benar,we met each other before the "sasakan" party" ujar keenan,aku membalas dengan tatapan penuh tanya,"we bumped into each other here before",aku memutar memoriku,"aah I see,months ago" aku teringat kejadian malam itu,dan obrolan pun berlanjut. Keenan ternyata pemain piano di kafe favoritku itu,kami pun berbincang cukup panjang tentang buku dan musik favorit,more or less we have a similar taste about music,obrolan kami pun terhenti karena "duty call",begitu Keenan menyebutnya. Obrolan yang cukup menyenangkan terlihat sekali Keenan adalah lelaki yg passionate terhadap pekerjaannya,dan itu yg membuatnya menarik,akupun kembali membaca diiringi permainan piano keenan,ya dia pemain piano di kafe ini. Hari mulai malam,aku memutuskan untuk pulang dan bersiap-siap untuk pergi makan malam bersama sahabat-sahabatku,aku melambaikan tangan ke arah piano keenan sembari berjalan ke arah luar kafe. Dalam perjalanan menuju restoran sushi,tempat aku bertemu sahabat2ku,smartphone ku berbunyi tanda bbm masuk,"pasti Ira sudah sampai" pikirku,ternyata bukan Ira tapi "K-nan" yg tertulis di layar, "nice talking with you Key,have a nice weekend" aku sedikit terkejut ya memang kita sempat bertukar no contact tadi,"nice talking to you too Kee" balasku,dan dari pesan simple itu pertemanan kami berlanjut. Aku dan Keenan masih suka bertemu di weekend santai ku,atau kita memang sengaja janjian untuk nonton film bareng. Keenan memang passionate sama yang dia kerjakan,musik,dibalik suara halusnya he's a witty person,he likes to make jokes and he really good at it,Keenan selalu bisa membuat mood ku yg drop jd ceria lagi hanya dengan celetukannya atau humor satirnya. Walau kadang dia suka tenggelam dalam dunianya dan menghilang dari radarku. Satu hal yang sampai sekarang belum kuketahui adalah his personal matters (family,love life) dia sangat tertutup akan hal itu,dan aku menghargainya,aku percaya someday kalau dia mau cerita dia pasti akan cerita. Keenan adalah teman yg tidak merepotkan,we mind our own business,dia ga membuatku bergantung sama dia,tapi itu tidak mengurangi arti kita nyaman ketika bersama-sama.

Natal yang lalu

Awal Desember,wow sudah mau akhir tahun lagi,pekerjaan semakin menggila seperti biasanya di akhir tahun,event datang silih berganti,salah satunya adalah event besar di tengah bulan. "Key meeting yuk" ucap sekretaris bos ku,ya pagi ini aku harus ikut meeting pitching terakhir dengan agency dan seluruh tim event. "Eh iya bosnya si agency ikut juga hari ini,sekalian mau prospek kerjasama ke depannya tuh katanya" tambah sekretaris bos ku lagi. "Okay mba,will review it then" jawabku sambil bergegas menuju ruang meeting. Sesampainya di ruang meeting,di sana telah hadir team eventku,dan orang agency yang biasa meeting bersama kami dan dia pun berdiri menyambutku "apa kabar mba key,kita tunggu bos aku bentar bisa ya dia lagi ke rest room" ujarnya seraya menjabat tanganku, "ow no biggy ica,we'll wait for him then" ucapku,tak selang beberapa lama "nah itu dia yang ditunggu datang" kata ica sambil melihat ke arah belakangku,"sorry..sorry jadi nunggu ya" suara lelaki di belakangku membalas ucapan ica tadi dan itu membuat kakiku seperti tertancap di tanah dan tidak bisa membalikan badan,suara itu!! "Kenalin mba Keyla ini mas Joey our marketing director"ica memecah kebekuanku aku pun membalikan badan dan berhadapan dengan sosok yang 3 tahun ini coba kuhilangkan, JOEY. "Hai Jo nice meeting you again" jawabku berusaha menekan gemetar badanku, "haii Keeeyyy,to what do I owe this honor?meeting you here?Gosh it's been a while" kata Joey kaget melihat siapa yg dia temui,aku,Keyla,mantan tunangannya. Semua peserta meeting pun hanya menyimpan rapat-rapat rasa heran mereka di dalam pikiran. "Okay mari kita mulai meeting kita" ujarku mencairkan suasana.

"Morning keeyy..." suara seorang pria di telpon memecah heningnya pagiku, "morning jo,wazzup?"jawabku serak, "hey kamu sakit?" Tanya jo "nope,just woke up"ujarku, ya sejak meeting itu Joey seperti masuk lagi dalam hidupku,dia mulai rajin meneleponku,menanyakan hari-hariku,dan aku tidak tahu apa yg harus kurasakan,senang;mungkin karena aku masih menyimpan rasa sayang untuk Joey,sedih;mengingat kejadian yg pernah kita alami. Just don't know what to do,rasanya ingin sekali berbagi cerita ini dengan Keenan,tak bisa kubayangkan joke apa yang akan keluar dari mulutnya,tapi satu yang pasti itu akan membuatku tertawa dan lupa sejenak akan masalah ku. Tapi itu semua hanya bisa kubayangkan saat ini, Keenan lagi menghilang dari radarku bbm-ku tak dibalas,telponku juga tak diangkat,ya sudahlah mungkin memang ini saatnya aku hadapi masalah ini sendiri.

-seminggu sebelum natal-
Joey mengajakku menghabiskan sore di kafe favoritku,ya memang dulu kami sering melakukan hal ini bersama. Tapi sekarang terasa berbeda,dulu mungkin ini akan menjadi sore terbaik sepanjang minggu,tetapi sekarang ini akan menjadi sore terpanjang tanpa tahu apa yang harus kulakukan,ditambah lagi hari ini Keenan tidak ada.
"Udah lama ya key" Joey membuka percakapan, "hmm buat kamu mungkin,kalau aku hampir setiap weekend kesini,you how I love spend my free time here"jawabku,Joey pun hanya tersenyum tipis mendengar jawabanku,ah senyuman itu,senyuman yang membuatku jatuh cinta sampai sekarang. "Joey,what's up with you?ah no what's up with us lately?"tanyaku,Joey mengangkat alis tebalnya sesaat kemudian dia pun tersenyum dan meraih tanganku "nothing wrong with you key is just new me asking for another shot","...."

Tut-tut,tanda ada bbm yang masuk,aku meraba-raba tempat tidur mataku masih susah terbuka karena sembab,setelah semalaman aku menangis. K-nan wrote "mba bangun mba cucian numpuk tuh!",ah Keenan dan sapaan asalnya, "saiki wis tangi mas,tapi aku males ngumbah,awakku greges,aku mau bubur,mas kemana aja nda jualan2?!!!" balasku. Suara denting piano terdengar dari  ku,"halo mba buburnya pake ayam pa daging buaya?!"suara jail Keenan "gak mas daging tapir aja,saya lagi ngidamnya bubur tapir!" Balasku sekenanya, "Key,hey what's wrong with your voice?abis audy ya?menangis semalam..hehehe,dangdut banget deh kamu"Keenan berusaha membuatku tertawa,"udah mas cepetaaan anterin buburnya kesiniiiiihhh"teriakku langsung mematikan telpon. Sepuluh menit kemudian Keenan sudah ada di ruang tamu kost ku dengan plastik yang berisi bubur dan ditulis "bubur tapir",dasar wong edan. "Kenapa kamu key?" Suara Keenan sudah tidak terdengar jail lagi, "it's Joey,he want me back" jawabku sambil menerawang "and...?" tanya Keenan lagi,"I don't know,I might still in love with him but...ah Kee I don't wanna talk about it" dan mataku semakin menerawang jauh, "ya udah cuci muka ganti kaos gih sana aku mo ngajakin kamu jalan-jalan kasian banget ga pernah dikasih cuti ya sama majikannya?" Kata keenan sambil menggeretku kembali ke kamar untuk siap-siap. "Mo kemana sih sebenernya?" Tanyaku penasaran sambil berjalan memasuki mobil, "udah terima jadi aja deh,mba bawel juga ya,udah gratis juga!" Jawab Keenan. Aku pun pasrah diculik, setelah setengah jam perjalanan akhirnya kita sampai di tempat rahasia Keenan, sebuah danau tenang dengan taman di sekelilingnya,aku baru tau di pinggiran Jakarta masih ada tempat seperti ini. "Yuk" Keenan mengajakku berjalan menuju tempat duduk di tepian danau, "nah mba boleh deh mo nangis,mo marah-marah,mo ketawa di sini bebas" kata Keenan,aku pun duduk dan termenung memandangi tenangnya danau tanpa terasa air mataku jatuh perlahan, "Key mo sekeras apa pun orang mendayung perahu dia tidak akan mencapai tujuan kalau tali pengikat ke dermaganya tidak dilepas,yang dia dapatkan hanya rasa sakit karena mendayung terlalu keras,aku berbicara seperti ini karena aku pernah jadi pendayung itu. Kamu tahu, aku ini dibesarkan di panti asuhan,tanpa tahu siapa orang tuaku, aku terbiasa hidup sendiri sampai suatu saat aku bertemu dengan Hana dan akhirnya kami bertunangan,pada saat itu aku merasa aku tidak bisa hidup sendiri tanpa Hana,sampai sebulan sebelum pernikahan kami Hana memutuskan pertunangan kami,dia tidak tahan dengan tekanan keluarga besarnya yang sangat mempermasalahkan latar belakang keluargaku. Sejak itu aku tidak pernah mau dekat dengan siapapun dan aku pun menjadi orang yang sangat keras,tapi apa hasil yang kudapat? Aku tidak merasakan kebahagiaan apapun,kosong,walau banyak teman yang kukenal tapi ga ada satupun dari mereka yang kuijinkan terlalu dekat,dan hidup seperti itu melelahkan. Aku selalu merasa sudah move on tapi nyatanya gak,karena setiap aku melangkah maju satu langkah aku mundur lagi karena takut,takut untuk disakiti. Sampai suatu saat aku bertemu lagi dengan Hana,singkat cerita kita mencoba untuk dekat lagi tetapi akhirnya kita tetap berpisah,untuk kali ini kita berpisah baik-baik,kita sama-sama menyadari cinta kita tidak sekuat itu untuk bisa bersama seumur hidup. Jadi intinya mbo'e make clear everything first I don't want to see you like this,cucian numpuk tau,kalau kamu galau mulu!if you're sure with your feeling just go for it,ga usah mikir takut,kapan mau majunya?! As long as you're happy with your choice,I'll support you",aku terpana Keenan belom pernah berbicara sepanjang ini,dan akhirnya dia bercerita tentang hidupnya. "Mba,hellooo" Keenan mengibas2kan tangannya di depan muka ku,"ih apaan sih iya..iya..aku mo pikirin bener-bener dulu,tapi mikir kan butuh energi aku sekarang ga bisa mikir,ga ada energi,lapaaaarrr" jawabku, "hah! Dasar rakus! Ya udah ayo kita makan" kata Keenan sambil berdiri.

*Tahun baru*
"Jo tahun baruan bareng yuk" tulisku, enter, dan akupun tersenyum.

------------------------------
----------------------------
»Suara piano masih terdengar sayup-sayup«

Tut-Tut bbm notification ku berbunyi "Mba jangan bengong aja deket jendela,ntar dikira disini jualan tapir bukan kafe"
Aku tersenyum
"Iyaaaa dasar tukang bubur tapir bawel" balasku
"Ah Bawel..bawel..yang penting sayang kan"
"Banget!" *send* dan akupun tersenyum ke arah piano di sudut ruangan itu.