Selasa, 09 Maret 2010

Nada dalam birama Nya


sebuah nada adalah "do"
sebuah nada adalah "re"
sebuah nada adalah "mi"
lalu....
suara orkestra itu mengalun megah di tengah gedung pertunjukkan yang baru selesai dipugar. semua membuatku berpikir tentang hal lain bukan tentang bagaimana sang musisi bisa menciptakan rangkaian nada yang begitu spektakuler, walau hal tersebut yang sewajarnya membuatku berpikir, tetapi aku justru berpikir tentang hal lain, sebuah konsep yang menggelitik orang2 seusiaku, konsep "pasangan" (dalam hal ini pasangan yg kumaksud adalah pasangan konvensional antara laki-laki dan perempuan).
Nada-nada seperti do, re, mi, dst. adalah suatu hal yang tunggal dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti. Tetapi ketika nada-nada tunggal tadi disejajarkan dengan nada lain maka akan tercipta sebuah harmonisasi yang indah, yang memunculkan kekuatan masing-masing, dan akhirnya membentuk sebuah simfoni yang memiliki arti dan nilai lebih.

sama seperti nada-nada tunggal, seorang individu adalah utuh, tunggal, dan berarti. Ia tidak membutuhkan individu lain untuk membuatnya utuh dan berarti, karena selaiknya itu datang dari usaha sendiri. Tapi untuk menjadi lebih indah seorang individu membutuhkan "companion" yang masing-masing dapat saling mendukung untuk memunculkan keunggulan pasangan/companion mereka dan berjalan pada harmonisasi hidup yang indah.

pasangan bukan tempat kita mencari kepenuhan dan jati diri, tetapi banyak yang berpikir sebaliknya. Mungkin karenanya banyak pasangan yang tidak puas karena merasa tidak terpenuhi atau bahkan lebih parahnya menjadi kosong, lalu memutuskan untuk berpisah.

ada sebuah kutipan:
"Tuhan menciptakan hawa bukan dari tulang kaki untuk dapat ditindas dan bukan juga dari tulang kepala agar dapat menggurui, tetapi hawa diciptakan dari tulang rusuk yang berada di samping agar sejajar dan dapat saling mendukung dan sepadan karena diambil dari bagian tubuh adam."

sepadan disini maksudnya adalah sejajar, companion yang berarti rekan bukan completion atau pelengkap. karena toh adam tetap hidup walau tulang rusuknya diambil dan fungsi tubuhnya tetap berjalan normal.

kembali kepada nada, nada untuk membentuk harmoni yang enak agar dapat dinikmati membutuhkan birama yang tepat. birama diartikan waktu. datangnya pasangan, mendapatkan pasangan, menikah, bukanlah sebuah ajang adu cepat. sering orang bertanya padaku dan teman2ku "suka mikirin ga sih siapa yang nikah duluan diantara kalian?" atau "pada ga pengin nikah duluan dibanding temen2 lo?" terkadang aku ingin berteriak lalu membawa orang yang bertanya itu ke ahli bedah syaraf untuk disambung kembali syarafnya yang sudah salah sambung atau mungkin lepas dan tidak berfungsi. Karena masalah pasangan hidup, menikah itu bukanlah suatu yang diperlombakan dan disebut kemenangan bagi setiap individu yang melakukannya duluan. ini sama saja ketika kalian bertanya kepada seseorang, "pernah kepikiran ga sih siapa yang bakal meninggal duluan" atau "lo ga pengen cepet2 meninggal dibanding temen2 lo?" toh esensinya sama, mempertanyakan sesuatu yang hakikatnya rahasiaNYA.

Setiap manusia punya biramanya masing-masing yang melengkapi lagu hidupnya agar lebih indah dan biarkan semuanya jatuh pada birama seturut kemauan sang penciptaNya. Dan janganlah usik tempo sang pencipta dengan berbagai efek2 pertanyaan, keraguan, ajang adu cepat, atau hal-hal tidak masuk akal lainnya. Karena Dialah yang mencipta dan punya kuasa untuk menentukan saatnya yang pasti PAS.

lalu lagu pun tetap mengalun merdu dari orkestra, dengan paduan nada yang indah dengan birama yang tepat. sang pencipta lagu tersebut pun tersenyum melihat sandingan-sandingan nada yang diciptakannya membentuk harmonisasi hidup yang dapat menambah keindahan dunia dan dapat dinikmati oleh orang2 di sekitarnya.

-Keyd-

Jumat, 05 Maret 2010

Imagine me (inspiring song from Kirk Franklin)

Imagine me
Loving what I see when the mirror looks at me cause I
I imagine me
In a place of no insecurities
And I'm finally happy cause
I imagine me

Letting go of all of the ones who hurt me
Cause they never did deserve me
Can you imagine me?
Saying no to thoughts that try to control me
Remembering all you told me
Lord, can you imagine me?
Over what my mama said
And healed from what my daddy did
And I wanna live and not read that page again


Imagine me, being free, trusting you totally finally I can...
Imagine me
I admit it was hard to see
You being in love with someone like me
But finally I can...
Imagine me

Being strong
And not letting people break me down
You won't get that joy this time around
Can you imagine me?
In a world (in a world) where nobody has to live afraid
Because of your love fears gone away
Can you imagine me?

Letting go of my past
And glad I have another chance
And my heart will dance
'Cause I don't have to read that page again


Gone, gone, it's gone, all gone




Sabtu, 27 Februari 2010

Purple*ish* (poem version)



Langit Senja...
Tenang...Hanya terdengar gerakan lambat sang mentari yang pergi ke belahan bumi lain

Langit Senja...
Elegan...Berpendar cahaya mentari, mengeluarkan pancaran pesonanya tersendiri...Jingga keunguan...

Langit Senja...
Pelukan hangat...Sengatanmu tidak setajam siang, kehangatanmu membuatku nyaman.

Langit Senja...
Misteri...Kemunculanmu membawa tanya, dapatkah esok kita bertemu?

Langit Senja...
Tidak sendiri...Dirimu hadir bersama malam, dan kini kutahu bukan hanya aku yang menyukai kehadiranmu.


Langit Senja...
Kini ada di hadapanku...Kali ini dirimu terlihat berbeda setelah hujan mendahului kedatanganmu...Membuatku tersenyum menyambutmu, meski tadinya hanya ada air mata...
Karena pelangi kali ini datang bersamamu, mengganti sang hujan.

Minggu, 24 Januari 2010

Cerita si Karang

Sebuah karang kecil berdiri kokoh di tepi pantai dengan ombak yang sangat besar, tetapi karang kecil tetap berada di tepi pantai itu. Semakin hari sang ombak pun semakin mendera si karang dengan hempasannya dan karang kecil pun semakin menguatkan diri.
Tak banyak yang tahu bahwa di dalam rongga karang tersebut terdapat seekor ikan kecil yang begitu indah, ketinka rongga karang tersebut masih terbuka banyak para nelayan yang berusaha mengambilnya dengan paksa begitu juga sang ombak yang berusaha untuk menghanyutkan si ikan kecil tersebut dengan hempasannya. Ikan kecil pun akhirnya terluka di sana sini karena hal itu, dan karang kecil pun semakin menutup rongganya untuk melindungi si ikan kecil.

Hingga pada suatu saat, setelah badai yang mendera si karang, munculah sebuah kapal yang bersandar di dermaga di dekatnya. Dari kapal tersebut turunlah seorang pelaut, dan dia melihat si karang lalu berjalan menghampiri si karang. Karang tidak bereaksi banyak ketika si pelaut menghampirinya dan pelaut pun bercerita tentang perjalanannya. Entah karena letih atau memang sudah saatnya karang pun sangat menikmati waktu-waktu dia mendengar kisah si pelaut, dan ombak pun dirasa karang semakin berkurang keganasannya. Hingga suatu saat si pelaut bertanya kepada si karang, "karang tahukah kamu, kalau kamu begitu indah?"
Si karang pun terkejut mendengarnya dan kemudian dia bertanya "indah?", "iya indah, tidak ada karang kecil yang bertahan di pantai ini menghadang sang ombak, tidakkah kamu sadar akan hal itu?" Mendengar hal tersebut si karang pun membuka sedikit rongganya dan si pelaut pun melihat ikan kecil yang sangat indah yang berenang di dalamnya (walau dengan luka goresan di sana-sini, ikan kecil itu tetap cantik). Karang pun mulai bercerita bagaimana ia menjadi karang yang begitu keras sampai harus menutup rongganya, yaitu untuk melindungi si ikan dari para nelayan penjarah yang akhirnya hanya melukai sang ikan. (sebenarnya sang karang sangat takut menceritakan hal ini kepada si pelaut karena dia takut si pelaut akan memandangnya sebagai karang yang rapuh dan gampang dihanyutkan, tetapi entah kenapa kali ini si karang mengambil resiko itu)
si karang pun selesai bercerita dan dia cemas melihat reaksi si pelaut. Satu detik...dua detik...lalu si karang melihat senyuman paling damai yang pernah dia lihat, senyuman dari bibir si pelaut. Si pelaut kemudian berkata "karang kamu tahu belum ada yang pernah mendengar kisah perjalananku sebagai pelaut selain kamu, karena aku takut mereka melihatku sebagai pelaut yang kejam, tetapi aku menceritakannya kepadamu dan setiap hari kamu tidak pernah mengacuhkan aku, karena itulah aku mengatakan kamu adalah karang yang indah, dan kamu tau kenyataannya? kamu jauh lebih indah dari yang kubayangkan...karang aku tidak bisa menjanjikan kolam yang sempurna untuk ikan cantik ini, tetapi satu hal yang pasti aku kan terus bersama menjaga ikan cantik ini dari siapapun dan apapun...."

...dan ombak pun sekarang terdengar seperti deburan landai di pasir pantai yang putih bersih, karang pun tidak lagi menutup rongganya karena dia tau si pelaut akan selalu menemaninya dan menjaganya...

Keyd 041109

The call

God truly saved my day today...actually not only just today, but any other day that will come...

Terpanggil...
Itulah yang gw syukuri hari ini, gw terpanggil untuk datang ke gereja n beribadah. (lho?!) agak aneh mungkin, kok baru kali ini gw syukuri gw terpanggil untuk ke gereja, bukannya tiap saat ke gereja itu karena panggilan?! tapi panggilan kali ini bener2 beda, entah kenapa dari hari jumat gw insist untuk gereja tidak di base church gw atau tempat dimana gw biasa untuk beribadah, tapi kali ini gw insist untuk gereja di suatu tempat yang sbenernya gw jg baru sekali beribadah di situ. alasannya?? just wanna be there, that simple.
akhirnya hari ini gw dateng ditemenin salah satu sahabat gw (thank you dear...:)), dan ternyata dari lagu pembukaannya aja gw bener-bener bisa ngerasa gw emang dipanggil untuk datang ke tempat itu, jawaban pertanyaan-pertanyaan yang gw ada dimulai dari pujian sampai (tentu aja) khotbahnya.

So panggilan...
gw belajar hari ini, panggilan ga akan ada artinya kalo kita ga ngerasa terpanggil itu akan jadi satu momen berharga yang bakal lewat begitu aja tanpa kita sadarin. Merasa terpanggil juga berarti kita ga kompromi sama kemalesan, keras hati, dan ego. kita secara utuh menjawab panggilan itu. Hasil yang gw dapat dari menjawab panggilan itu (thankfully), sebuah pemulihan yang emang bener-bener lagi gw butuhin.

After being called...
setelah menjawab panggilan ternyata ga cuma sampe disitu, kita dipanggil untuk melakukan sesuatu. Sesuatu itu buat gw adalah setelah gw dipulihkan why can't i be light for others? caranya? lagi-lagi ga kompromi, kali ini ga kompromi dengan hal-hal duniawi yang udah manjain kita sebagai manusia (fame, glame, and arrogance). In serving Him, God doesn't look at how "pumping" the event goes, or what food or drink that being offer there, God only care bout our heart! apakah hati kita emang tertuju sama Dia atau hal lain yang ga sadar kita lebih "dewakan" satu hal yang tadi sedikit keras diucapkan oleh sang pastor. Susah juga ya, karena jujur sebagai manusia kita seringkali terjebak dalam ritual dibanding spritual. So, begitu juga dalam hidup kita as human being and our relation with each other, God want us to use our heart not only our mind, love your neighbor as yourself! Yes these things that i've been called to, though it's hard but i need to be persistence in doing it.
The hardest part is to love the people who already hurt us! yeap, this is my call, forgive those who already hurt me and love them as i love myself.


--God am doing my call--

Keyd